web stats

Rabu, 14 Mei 2014

sejarah candi sukuh

Candi yang unik menjelaskan kesuburan manusia dengan seni bercintanya.
Bila ada yang mengatakan tabu, maka sungguh piciklah yang mengatakan demikian.
Lagi pula candi ini tidak kalah dalam mengambarkan seni bercinta seperti apa yang tertulis dalam buku Kamasutra.
Sungguh ironis pula bahwa kebudayaan yang sangat tinggi seperti candi Sukuh dan buku Kamasutra dari India dikategorikan sebagai tabu dan dilarang terbit di Indonesia.
Buku tentang candi Sukuh lengkap dengan gambar arca nya pernah saya baca di perpustakaan negara di kota Berlin, Jerman. Rilef candi Sukuh tidak kalah hebat bila di bandingkan dengan buku Kamasutra dari India.
1354613060889047462
Foto candi Sukuh dari lapangan depannya. Foto milik Kusmanto
1354613151408631497
Candi Sukuh yang ada kesamaan ornamen dengan suku Maya di Mexico maupun Inca di Peru. Foto milik Kusmanto
Apa boleh buat, banyak Arca berseni tinggi sudah tidak lagi berada di candi Sukuh.
Karena bentuknya dan bertema seni bercinta telah masuk pula dalam kategori tabu dan harus disimpan tersendiri.
Dengan kondisi pernyataan tabu untuk kalangan Indonesia, maka peneliti asing lebih paham dari warga negara Indonesia sendiri yang sesungguh nya pemilik dari candi Sukuh tersebut.
Candi Sukuh terletak di kelurahan Berjo, desa Sukuh, Kecamatan Ngayoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sekitar 35 kilometer dari Kota Solo. Dan sangat mudah ditempuh dengan kendaraan pribadi. Lokasinya sejuk dilereng gunung Lawu, sekitar 1.100 meter diatas permukaan laut.
Tentu saja kita orang Indonesia tau ada banyak, tetapi apakah benar paham fungsinya masing masing candi dan keterkaitannya satu candi dengan candi lainnya. Itulah yang membuat saya tertarik untuk datang tiga kali ke Candi Sukuh.
Didalam bangunan ini ada ornamen Lingga dan Yoni. Foto milik Kusmanto
1354613375841304986
Ornamen Lingga dan Yoni. Foto milik Kusmanto
Candi Sukuh dibangun disekitar masa berakhirnya kejayaan Majapahit. Pusat pemerintahan kerajaan Majapahit di desa Trowulan mampu bercerita sampai ke Candi Sukuh ini. Candi Borobudur, Candi Ratu Bokoh, Kerajaan Demak adalah sekian dari bagian kejayaan Majapahit.
Bila Candi Borobudur menjadi candi upacara keagamaan, dan candi Brahu adalah candi penyimpan abu pembakaran mayat umat hindu-buddha, maka candi Sukuh adalah candi kesuburan dan candi seni bercinta.
Masih banyak yang harus di teliti tentang keterkaitan candi ini dengan candi di negara lain, seperti India terkaitnya tulisan sangsekerta dalam buku Kamasutra maupun bangunan suku Maya di Amerika Tengah.
Coba pula perhatikan bangunan budaya Inca di Peru. Mustahil bila candi Sukuh tidak ada keterkaitannya dengan budaya dari negara lainnya.
Bagaimana mungkin di negara negara yang sangat jauh, mampu menciptakan bangunan dan ornamen erostis yang hampir sama seperti di candi Sukuh?
13546134721057070018
Ornamen berbentuk rahim yang ada gambar sel sperma dan dua janin yang terhubung dengan rahim melalui tali plasenta. Sayang sekali batunya sudah mulai berjamuran bercak putih. Foto milik Kusmanto
Saat saya tiga kali datang ke candi Sukuh, ada yang saya cari untuk saya foto. Tetapi saya selalu tidak berhasil bertanya maupun menemukan apa yang saya masih ingat, saat saya membacanya di Berlin, Jerman. Yaitu tidak saya temukan arca erotis, yang mengambarkan batang penis yang sedang di genggam. Mungkin itu menceritakan tentang onani. Yang saya bisa temukan adalah bentuk bentuk ornament tentang Lingga (tongkat keperkasaan, batang penis) dan Yoni (kelamin wanita, vagina).
Yang menarik untuk saya adalah rilef batu besar berbentuk Rahim.
Ada Zat atau ada partikel kecil atau benih yang digambarkan dalam batu itu. Untuk pemikiran saya, adalah sel sperma dan sel telur yang menjadi janin dalam Rahim. Luar biasa fantasi mereka yang diterjemahkan dalam bentuk rilef di candi Sukuh.
1354613641958512328
Ornamen yang tidak seperti biasanya ada di Candi Indonesia. Foto milik Kusmanto
Ada tiga batu besar berbentuk kura kura sebagai lambang keperkasaan pria. Foto milik Kusmanto
Ada pula batu besar berbentuk kura kura, yang sebagai lambang keperkasaan pria.
Sungguh indah batu kura kura itu untuk kita berfoto. Dengan seni foto yang baik, akan tercipta foto yang berselera tinggi dan berbudaya sangat tua.
Ada banyak cerita dongeng atau sejarah yang saya tidak percaya, saya yakin itu adalah ngawur.
Tetapi ada bukti bahwa ada relief yang bentuk Lingga dan Yoni.
Barangkali ini adalah candi pemujaan bila saja ada keluarga yang belum bisa mempunyai keturunan.
Secara ilmu kedokteran, memang ada pasangan suami istri di dunia ini berkisar 2 persen tidak mempunyai keturunan. Walaupun setelah pemeriksaan medis, pasangan suami dan istri bisa saja berbadan sehat. Secara klinis berbadan sehat, tetapi secara pernikahan tidak mempunyai keturunan.
Mungkin disinilah mereka berdoa dan ber-ritual untuk mendapatkan keturunan dan kebahagiaan rumah tangga.
Sedangkan cerita uji coba test keperawanan, menurut saya adalah cerita bohongan saja.
Tidaklah mungkin candi yang sakral dibuat untuk pembuktian yang tidak relevan, walaupun dijaman itu sudah banyak pula cerita tentang hamil diluar nikah maupun cerita para selir.
Datanglah dan lihatlah candi yang sangat umik ini.
Candi yang berbeda design dari candi lainnya di pulau Jawa..
Selain lingkungkan candi yang sangat indah dan unik, juga jalan menuju candi itu sangat indah.
Pemandangan kebun teh dan pengunungan sangat indah untuk kita bersantai santai di pinggir jalan untuk menikmati indahnya alam lereng gunung Lawu.

0 komentar:

Posting Komentar